Ikan Mas Gorengpatut :'( bahkan darimu aku mulai menyukai ikan

Saterdag 14 November 2015

HAPPY B'DAY AMELIA ^_^

Menanti pergantian waktu,
Ada sesah yang menggulung resah di dada
Perulangan masa yang telah mengulur usia
Mematikan jatah yang di punya..
Sepertinya, takdir punya titah sendiri

Waktu mungkin adalah sebuah detak yang tak bisa di langgar
Berputar terus di porosnya meski kita menghentikan detik jam
Atau mencoba menahan nafas sejenak, takkan bisa men-jedanya
Seperti bila,Waktu ditulis dengan nama yang berbeda…
Hakikatnya ia di sisi yang sama..Kita, pada akhirnya terurai waktu

***Selamat Ulang Tahun Aku 14 November 2015, semoga pelajaran perihal “waktu”, cukup menjadi jalan hijrah untuk hatiku. Aamiin ^^



JOGJA,14 Nov 2015

Sondag 27 April 2014

Just Read , This you

Kutulis lalu sebisaku tak membacanya lagi.
Adalah hal yang kulakukan semenjak dunia yang kukira milikku sendiri,
ternyata juga berada dimensimu (anggap saja aku sok tahu ).
Sungguh andai aku di hadapanmu saat itu,
saat kau mengatakan ruang ini tertangkap olehmu mungkin aku akan berlari sejauh ku bisa atau jika tidak,
aku berharap bisa menghilang seketika itu.
Beruntung kita tertabir jarak,
hingga membuatku bisa tersipu sendiri di balik layar,malu — sungguh.
Semenjak itu, sering juga disuatu waktu aku tertawa menahan sipu,
mengingat-ingat apa yang pernah aku tuliskan.
Iya, mungkin mudah saja membuka lalu membacanya kembali,
tapi tidak, sebab bahkan dibaris 3 atau 4 secepat kilat kupejam mata lalu memeluk gedgetku,
tak kuasa membacanya.
Ah padahal aku sendiri penasaran dengan ingatan-ingatan yang pernah tertulis itu — bodoh,
dan terkesan gila bukan?
*abaikanjikatakberlogika :p

Namun tak ku pungkiri, aku bahagia kau telah membacanya.
Entah kau sadari atau tidak, kaulah yang tertulis di sini. Kadang aku ingin bertanya padamu,
adakah banyak hal salah yang tertulis di sini? Ada jugakah banyak duga salah? Atau terlampau berlebih? Atau jika tidak,
adakah hal yang tak kau sukai? Atau bisa jadi melukaimu? — namun tanya itu tertahan oleh satu tanya pula,
apakah kamu tahu di sana yang tertulis adalah kamu? Terlepas dari segala tanyaku. Sekali lagi,
aku sejujurnya bahagia kau membacanya, membaca hatiku. Hanya saja, setelah itu terasa sulit menulismu,
serasa seperti ber-presentase di hadapan jutaan orang.
Kau tahu? Itu membuatku gugup.
Tapi sudahlah, bukankah ini mau-ku.
Jika benar aku ingin kau tahu,
seharusnya aku menuliskannya lagi — bukan?
Sebab jika harus mengatakannya — langsung dan mengetiknya di percakapan kita,
itu akan lebih sulit bagiku (tentang ini, jelas kita tahu, bahwa — cinta dapat membuat sesuatu yang -bising bisa sedemikian begitu -kelu).
Maka di sini, setidaknya kau bisa membaca hatiku.
Tanpa setidaknya typing tangis, kecewa dan sedihku tak tertulis sebagai “hahahaahah” lagi :’)

Lalu di sana apa kabarmu? apakah kau masih membacaku,
membaca tentangmu di duniaku? Oh iya,
bukankah sudah beberapa waktu ini aku tak menulis di sana,
pun jika iya, toh selalu saja berakhir di draft,
apa yang akan kau baca?

Tapi apakah mungkin kau masih membacaku?
sedang aku tahu kau telah memilih hati yang lain :')
aah maafkan aku

                                                                        ***


~ Aku ~ 


04:09

city of love