Apakah memang cinta itu seperti sebuah kalimat?
Yang jika tanpa spasi ia akan begitu rancu
dan mungkin hampir tak bermakna… ?
Maka jika yang dimaksud sesekali
Pun berkali-kalinya tiada mu adalah spasi..
Kuharap cinta ini akan lebih bermakna..
Akan lebih kuhargai –
Setidaknya mengajarkanku untuk lebih bersabar
Hai kamu, iya kamu..
Tahukah? aku merindukanmu..
Dan aku tak bisa mengatakannya
Ah, bagaimana mengatakannya…
Menyapamu pun..
Kadang teramat rumit bagiku…
Teramat cemaskanku, kalau-kalau ku tlah usikmu
Huffh.. :’)
***
“Jika cinta adalah — kata. Mungkin rindu itu bernama — spasi”
Kutulis ini, karena ku ingin kau membacanya..
Sebab mungkin, untuk menyapamu kali ini — lagi
Itu akan sangat meng-gugupkan-ku
Aku merindukanmu..
Dan semoga tiap-tiap spasi di perjalan ini — kita
Adalah saat di mana, kupastikan akan kulangitkan doaku…
Adalah saat di mana, ku aamin kan tiap-tiap asa-mu…
Ah semoga — Doa kita, Asa kita — selaras — terijabah..
Aamiin ya Muhaimin :’)
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking