Ikan Mas Gorengpatut :'( bahkan darimu aku mulai menyukai ikan

Woensdag 15 Mei 2013

PERCAKAPAN PERTAMA

Melihatnya dari jauh membuat saya segera memalingkan muka.
Bukan, bukan karena saya sedang marah atau apa, tapi karena saya bingung harus seperti apa ketika dua bola mata ini terpagut dan sinyal dari otak mengharuskan saya berbuat sesuatu. Ya senyum, menyapa, atau sekedar menganggukkan kepala.



Saya kikuk, dan karena itulah lebih baik membuang muka dibanding harus salting di hadapannya.



Dan segela sesuatunya terjadi di luar kendali, dia memberhentikan kebiasaannya "olahraga pagi " dia menghampiri saya dan menatap saya, langsung di mata.


"Bonzouaa, iaa." dia santai.  
"Hai, Bonzouaa  ky " saya kaku.  
"Bagaimana udah baikan ?" dia senyum. 
"Alhamdulilah ,gw kesana." berjalan cepat, menjauh. 
"Oke, dah." . dia senyum lagi


Percakapan pertama kami pagi itu , sejak sebelumnya hanya sekedar anggukan kepala, atau tatapan ingin tahu.



Dan kini, sudah banyak percakapan-percakapan lain, yang mungkin tidak berarti, namun cukup untuk menambah satu senyum sebagai cadangan energi saya hari itu.



' boleh gw menepati janji gw iaa ? duduk disini.' perintahnya santun
  'Apaan?' saya bingung 
'Duduk saja.' dia senyum 
(duduk manis seperti yang dia minta)
'Senyum yang cantik, maaf tapi hanya punya pensil dan kertas ini', ujarnya lirih


Ternyata dia melukis untuk saya , awalnya saya tolak, bukan karena apa tapi saya malu dan merasa tidak pantas di perlakukan seperti itu. tapi saya tidak tega setelah dia mengatakan ini janjiku ia, terpaksa saya mengikuti. entah rasa senang juga sedih saya juga tidak mengrti, bahkan dia melukis saya dengan di tambah satu sosok lagi. yang tidak seharusnya seperti itu. Kini saya mengrti betapa dia selalu ingin membuat saya tersenyum kembali setelah kehilangan lelaki saya, saya memang tidak salah kalau sedari dulu telah mengagumi nya. Segala ciptaan Mu itu Sempurna Rabb. 

Satu lagi yang saya tak bisa berkata apa-apa, setelah saya bilang tidak tahu harus membalas kebaikan nya dengan apa lagi, karena semua pengorbanan  nya sudah terlalu banyak, dan dengan berat hati dan terpaksa saya ingin mengabdi sama keluarganya, saya tahu ini tidak seharusnya tapi jauh sebelum saya memutuskan hal ini saya sudah memikirkannya dengar baik, saya meminta Sama Tuhan saya untuk memberi petunjuk juga sama keluarga saya untuk tidak segera kembali ke pada mereka, saya sudah biasa hidup sendiri dan disini saya pun menemukan keluarga cukup untuk meyakinkan hati saya untuk hal ini. Dan dia mengatakan dengan senang hati, tapi saya di minta untuk berbicara dengan wanita yang begitu sangat ia cintai. Saya sudah lakukan itu tapi sepertinya gadis cantik dan bawel itu sudah begitu membenci saya, saya tidak mau berperasangka buruk hanya saja saya sadar dengan apa yang pernah saya lakukan terhadap mereka. Saya hanya perlu menunggu. 

  'senyum itu... membuat dunia mudah dijalani.' ^_^

Paris, 15 Mei 2013

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking